JAKARTA - Siapa pun setuju jika paras Honda CBR 150 sangat menggoda. Tampilannya yang sporty dan body yang ramping, membuat motor sport Astra Honda Motor (AHM) ini pun menjadi idaman setiap orang.
Akhir pekan lalu Okezone mencoba untuk merasakan performa CBR 150 Repsol Edition. Motor yang baru saja didatangkan dari Thailand akhir Februari ini pun menemani aktivitas saya. Riding potitionmembungkuk ciri khas motor sport pun langsung tersaji saat duduik dan menggenggam handle bar.
First Impression kala menunggangi motor ini adalah terasa seperti Casey Stoner. Wajar saja, sebab striping motor ini terinspirasi Honda RC212V tunggangan pembalap tim Repsol Honda yang menjuarai MotoGP 2011 lalu.
Setiap berhenti di lampu merah maupun tempat yang Okezone singgahi, semua mata tertuju kepada motor ini. Didominasi warna oranye yang mencolok membuat motor ini begitu jelas terlihat. "Berapa cc ini mas? harganya berapa?" tanya pengguna jalan di lampu merah Slipi. Untuk sekedar informasi Honda CBR 150R Repsol dibanderol Rp34 juta On the Road Jakarta.
Saat menjelajahi jalanan Ibukota, kemacetan pun tidak terhindarkan. Meski demikian CBR 150R Repsol ini mampu menawarkan kenyamanan. Saat berada dijalan yang kondisinya ramai lancar, handling motor ini patut diacungi jempol. Sebab motor ini mudah dikuasai saat diajak "selap-selip" diantara mobil.
Sayangnya saat melewati jalan dengan kondisi macet total motor ini agak sulit untuk menembusnya. Untuk ukuran Honda Tiger yang masih masuk celah sempit diantara mobil, CBR 150R justru tidak bisa menembusnya karena tangkai spion yang terlalu panjang. Untuk bisa melewatinya, spion harus ditekuk kedalam dengan konsekuensi kaca spion tersebut kehilangan fungsinya.
Ketika melintasi jalan lurus dan kosong, motor ini dapat memberikan kepuasan bagi pecinta kecepatan. Tarikan awal motor ini cukup agresif meski terasa agak lamban. Hal ini dapat disebabkan penggunaan gir depan dan belakang dengan perbandingan 15/44. Namun ketika masuk putaran tengah siap-siap saja Anda dibawa lari. Untuk menggapai angka 120 kpj, CBR 150R Repsol dengan mudah meraihnya.
Honda CBR 150R dibekali mesin satu silinder DOHC 4-klep dengan pendingin cairan yang dilengkapi Auto Fan. Selain memakai sistem transmisi enam percepatan motor ini juga telah dilengkapi suplai bahan bakar PGM-FI (Programmed Fuel Injection) guna memenuhi standar emisi gas buang Euro2. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 13,1 Kw pada 10.500 rpm serta torsi 26,66 Nm pada 8.500 rpm.
Berkendara malam hari dengan motor ini tidak mengurangi rasa nyaman. Sebab pancaran lampu yang diberikan cukup terang dan mampu menyinari obyek sejauh 15 meter kedepan. Okezone yang menggunakan kacamata minus pun tetap dengan nyaman dan tidak merasakan pandangan terganggu.
Seharian beraktifitas dengan CBR 150R cukup membuat bokong ini terasa pegal. Hal tersebut disebab oleh jok motor yang cukup keras dan ini dapat dimaklumi karena telah menjadi salah satu karakter motor sport
Akhir pekan lalu Okezone mencoba untuk merasakan performa CBR 150 Repsol Edition. Motor yang baru saja didatangkan dari Thailand akhir Februari ini pun menemani aktivitas saya. Riding potitionmembungkuk ciri khas motor sport pun langsung tersaji saat duduik dan menggenggam handle bar.
First Impression kala menunggangi motor ini adalah terasa seperti Casey Stoner. Wajar saja, sebab striping motor ini terinspirasi Honda RC212V tunggangan pembalap tim Repsol Honda yang menjuarai MotoGP 2011 lalu.
Setiap berhenti di lampu merah maupun tempat yang Okezone singgahi, semua mata tertuju kepada motor ini. Didominasi warna oranye yang mencolok membuat motor ini begitu jelas terlihat. "Berapa cc ini mas? harganya berapa?" tanya pengguna jalan di lampu merah Slipi. Untuk sekedar informasi Honda CBR 150R Repsol dibanderol Rp34 juta On the Road Jakarta.
Saat menjelajahi jalanan Ibukota, kemacetan pun tidak terhindarkan. Meski demikian CBR 150R Repsol ini mampu menawarkan kenyamanan. Saat berada dijalan yang kondisinya ramai lancar, handling motor ini patut diacungi jempol. Sebab motor ini mudah dikuasai saat diajak "selap-selip" diantara mobil.
Sayangnya saat melewati jalan dengan kondisi macet total motor ini agak sulit untuk menembusnya. Untuk ukuran Honda Tiger yang masih masuk celah sempit diantara mobil, CBR 150R justru tidak bisa menembusnya karena tangkai spion yang terlalu panjang. Untuk bisa melewatinya, spion harus ditekuk kedalam dengan konsekuensi kaca spion tersebut kehilangan fungsinya.
Ketika melintasi jalan lurus dan kosong, motor ini dapat memberikan kepuasan bagi pecinta kecepatan. Tarikan awal motor ini cukup agresif meski terasa agak lamban. Hal ini dapat disebabkan penggunaan gir depan dan belakang dengan perbandingan 15/44. Namun ketika masuk putaran tengah siap-siap saja Anda dibawa lari. Untuk menggapai angka 120 kpj, CBR 150R Repsol dengan mudah meraihnya.
Honda CBR 150R dibekali mesin satu silinder DOHC 4-klep dengan pendingin cairan yang dilengkapi Auto Fan. Selain memakai sistem transmisi enam percepatan motor ini juga telah dilengkapi suplai bahan bakar PGM-FI (Programmed Fuel Injection) guna memenuhi standar emisi gas buang Euro2. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 13,1 Kw pada 10.500 rpm serta torsi 26,66 Nm pada 8.500 rpm.
Berkendara malam hari dengan motor ini tidak mengurangi rasa nyaman. Sebab pancaran lampu yang diberikan cukup terang dan mampu menyinari obyek sejauh 15 meter kedepan. Okezone yang menggunakan kacamata minus pun tetap dengan nyaman dan tidak merasakan pandangan terganggu.
Seharian beraktifitas dengan CBR 150R cukup membuat bokong ini terasa pegal. Hal tersebut disebab oleh jok motor yang cukup keras dan ini dapat dimaklumi karena telah menjadi salah satu karakter motor sport
No comments:
Post a Comment